Minggu, 23 Oktober 2011

Mulai Mengertimu

teriris kata-katamu yang manis
aku coba untuk menyepahnya, namun tak bisa
saat aku berjalan di atas kegalauan
selalu kata-kata mu yang ada dipikiranku....
sial, tangisan itu tak keluar lagi...
habis setahun yang lalu olehmu 
 
aku selalu ingat dirimu
akankah aku liat dirimu di sampingku?
aku hanya bisa memojokkan diri di kamar
entah aku diasingkan atau ditinggalkan
dan tak kulihat ada dirimu di malam itu. 
 
dirimu tak lagi jadi milikku,
bahkan memang tak pernah
aku yang terlalu berharap banyak 
 
tuhan, kalau kau mengizinkan aku untuk lebih dewasa
akan aku kejar dia untuk aku singgahi
namun, kelak diriku akan selalu seperti ini
tak bisa jadi lebih menarik setiap kali ku lihat bunga disebelahku 
 
tapi, aku tak bisa melupakanmu
tak ada yang tahu siapa dirimu
sekalipun aku cerita kepada seseorang
tak kubiarkan dia tahu siapa dirimu 
 
saat aku lihat kau ditengah pasir
aku terbayang, akankah aku terbang bersamamu?
tuhan, kalau kau akan mengizinkan permohonanku,
jadikanlah dia milikku dalam sedetik saja
dan pertemukan aku dengan sisa sisa kebaikannya 
 
tuhan, apakah aku layak menangis setiap malam di hadapanmu?
ataukah aku hanya seonggok debu yang tak mendapat makna apa-apa?
apakah dia salah, atau keadaan yang salah?
tuhan, jika kau izinkan aku bersamanya dalam sedetik,
biarkan aku mati setelahnya dan kau pisahkan aku dengannya
tuhan, aku trlalu banyak berdoa....
namun, dia tak pernah tahu apa yang aku harapkan darinya. 
 
itulah saat aku mulai mengerti darimu

Kenyataan Yang Kejam

Menatap dirimu di dalam anganku
Seolah diriku memilikimu seutuhnya
Walau hatimu tak menempatkanku
Namun kau selalu di hatiku selamanya 
 
Meski sekejap memiliki dirimu
Dari khayal sampai nyata
Seperti harta tak ternilai harga
Aku menyayangimu, mencintaimu 
 
Perih terasa diri kini
Saat kita berpisah, kau pergi
Dan menemukan hati lain
Ku meratap tak kenal tuan
Tak jarang terlintas niat untuk kembali
Kepadamu dan kembali memulainya
Tapi ku bukan Tuhan sang pemilik hati
Aku hanya bisa berusaha sekuat tenaga
Mereka enteng berkata “Lupakanlah dia”
Mudah dikatakan, sulit dilakukan
Atas apa yang telah terjadi
Kenyataan itu kejam, tahu? 
 
Di waktu mengingatmu
Kulihat kau tersenyum
Setiap kupejamkan mata
Dan aku kembali menangis 
 
Menyakitkan, betapa perihnya
Dadaku sampai terasa sulit bernafas
Namun itulah kenyataan
Kenyataan yang kejam

♥___Sepotong Kebodohan___♥

♥___SEPOTONG KEBODOHAN___♥
Karna kebodohan, kulakukan sebuah kesalahan
menyakiti perasaan seorang perempuan
karna kebodohan ia balas dengan kehancuran
menyakitiku dengan merusak masa depan 


ada satu waktu di mana aku tak berdaya
terhanyut oleh problema
masalah hidup yang menggerogoti jiwa
hingga menautkan diri pada lain wanita 


saat smua tlah berlalu
aku kembali seperti dulu
tanpa membawa angan masa lalu
tanpa pernah aku tahu
kalau itu menjadi benalu
yang bersarang dihatimu 


Dendam atas penyelesaian problema
yang menggores dalam dada
membuatmu menduakan cinta
merusak masa depan yang tertata 


kini...
semua tak bersisa
hanya puing puing realita
tempat aku terpuruk disana
hanya bisa memandangmu dahaga
membiarkan jiwa tersenyum lara
mendoakanmu semoga bahagia....

Hari Yang Takkan Pernah Kembali

aku tenggelam dalam hujan
janji ini hanya mimpi?
lalu apa mimpi ini? 

 
aku ingin melihat kalian semua
aku ingin mencintai kalian semua
tapi ini begini caranya?bukan 

 
ketika tangan kita menggenggam bersama
ada angin dingin yang datang dari arah berlawanan
meskipun aku masih bisa bernafas,akhirnya aku runtuh juga
jika kamu bisa mencintai aku lebih dari kata-kata
aku percaya hanya kamu yang berdiri di depan ku
tiba-tiba teringat masa lalu,kali pertama kita bertemu
tidak dapat mengisi kerapuhan ini,bingung di antara air mata 

 
meskipun aku menemukan kenyamanan di dalam kedamaian ini
kamu,bayanganmu,menghancurkanku dari sisi lain 

 
aku ingin melihat kalian semua
aku ingin mencintai kalian semua
jawabannya adalah tenggelam dalam senyum
ketika bayanganku,menghilang kamu tidak mencintai
kami membawa mereka bahwa aku tidak bisa membiarkannya menghilang 

 
meskipun aku melemparkan kata-kata padamu,jika kamu bisa mencintaiku
aku bisa percaya,hanya kamu yang berdiri di depan ku
masa lalu tiba-tiba teringat,menyakitkan setiap kali kamu menyentuhku
aku ingin mencintaimu untuk kekosongan hati ini
karena aku tidak akan membiarkan kamu melihat bagaimana aku menyeka air mata ku
tidak ada lagi tawa di depan ku 

 
menyembunyikan?,ini bukan kami berdua "selamat tinggal"
betapa aku ingin menangis bersama-sama dengan mu di "perpisahan"
kembali berfikir tentang hal itu,aku ingin kamu melupakan
dan menempatkan aku di dalam ruang kosong
jangan mengejar,hari-hari telah berlalu 

 
jangan meninggalkan sesuatu yang lebih dari apa yang sudah pergi
aku memegang ini selamat tinggal,karena aku tertidur
dan panas yang lenyap seperti tembakau 

 
hari-hari yang tak kan pernah kembali,orang yang ku cintai.

Ambil Saja Kekuatanku

Kau..
Tertunduk lemah..
Seolah hampir kalah karena kehidupan..
Hey kau..
Bangkitlah..
Bertahanlah..
Kau pasti mampu..
Kau pernah melewati yg lebih berat dr ini..
Ingat itu!

Kau lihat aku..
Yg dulu pernah kau beri sedikit kekuatanmu..
Aku bertarung sendiri melawati waktuku sampai saat ini..
Bertahan melawan..
Dan terjatuh beberapa kali..
Tp aku masih disini..
Masih berdiri di seberang tempatmu tertunduk..

Kau tak perlu uluran tanganku..
Karena aku tau kau mampu..
Berdiri sendiri..
Kau kuat..
Lebih kuat drpd yg terlihat darimu..
Percayalah..

Tapi jika kau butuh..
Aku selalu disini, di seberangmu..
Kapanpun..
Ambillah saja kekuatanku..
Jgn kau ragu..
Kau tak boleh menyerah..
Dan aku pun begitu..

masih dia

entah bagian mana yang salah, aku tak mengerti
entah hatiku atau perasaanku
entah takdirku atau harapanku
dia
masih dia
selalu dia
terlalu sulit bagiku
membelokkan langkah menjauhimu
membungkam suara menyebut namamu
menghapus rasa untukmu
entah harus berapa lama kau hidup disini
aku pun tak sanggup mengendalikan semua
semakin aku mencoba melupakan semua tentangmu
semakin dalam aku terjatuh
mudah saja bagiku berkata
mudah saja bagiku bersuara
mudah saja bagiku bertindak
depan mereka
menutupi asa
menutupi rasa
menutupi semua
terlalu sulit menjelaskan kepada semua
tentang rasa yang sebenarnya tak pernah aku jaga
tentang rasa yang sebenarnya tak pernah aku tata
tentang rasa yang mungkin tak pernah pergi
meskipun sang pemilik rasa tsb telah pergi
meskipun dia tak lagi menginginkan
meskipun dia tak mungkin akan kembali
tapi tetap saja rasa itu disini
berharap rasa yang lain
berharap rasa yang berbeda
mampu menggantikan rasa yang ada
tapi aku pun tak kuasa
aku pun tak ingin ada rasa lain
ataukah aku takut
entahlah
semakin lama rasa ini semakin dalam
merasuk & semakin menujam
menggerakkan rindu menyeruak dari dalam hati
rindu yang tak berbalas
rindu yang tak tersampaikan
dia disana tak akan mengerti
tapi dia disana juga tak perlu tau
dia cukup disana