Kamis, 27 Oktober 2011

Bodoh!!!!!!!!

terdiam dalam sudut waktu yang semakin menyempit
menikmati detik demi detik rasa sakit
aku sungguh tak tau
untuk apa aku disini menunggu

aku percaya pada takdir
tapi aku juga ingin merubah takdir
bagai daun di musim gugur
satu demi satu hancur
tak menyisakan sedikitpun pelipur

aku benci diri ku sendiri
diri yang tak pernah mengerti akan jalan hati
diri yang selalu menjadi belati
terus menyakiti tanpa pandang hati

saat mengetahui kau lebih tau segalanya tentang dia
saat kau lebih mengharapkan sosok seperti dia
saat aku yang merasa bahwa aku tak pantas dibanding dia

aku bodoh
bodoh karna tak mampu menjadi seperti dia
bodoh karna telah berfikir bahwa kau lebih pantas dengan dia

dan aku sangat bodoh karna aku tak percaya pada diri ku sendiri

YOU ARE THE LIGHT, ARIEL

ARIEL
Lonely fear lights up the sky,
Can't help but wonder why
You're so far away.

There, you had to take a stand
In someone else's land,

Life can be so strange.
I wish we never had to choose,
To either win or lose,
That we could find a way...
But I won't turn my back again,
Your honor I'll defend
So hurry home, and 'til then...

Stand tall! Stand proud!
Voices that care are crying out loud.
And when you close your eyes tonight,
Feel in your heart how our love burns bright.

I'm not here to justify the cause.

Or to count up all the loss...
That's all been done before.
I just can't let you feel alone.
When there's so much love at home
We're sending out to you.
All the courage that you've known
The bravey you've shown,
Clearly lights the way.

We pray!
To make the future bright,
To make the wrong things right,
Right or wrong, we're all praying you remain strong
That's why we're all here and singing along

You are the voice
You are the light

Untuk Kamu

Untuk kamu yang sekarang sedang terlelap,
aku ingin menjadi gelap malam yang membuat kamu dapat tidur dengan nyenyak
aku ingin menjadi bunyi sunyi yang membuat kamu dapat bermimpi indah
aku ingin menjadi bantal empuk yang menemanimu menguras lelahmu kini
aku ingin menjadi selimut hangat yang menutupi tubuhmu yang kedinginan. 
 
Untuk kamu yang nanti terbangun,
aku ingin menjadi sinar mentari pagi yang menyambut hari barumu
aku ingin menjadi tetesan embun di jendela, lalu menetes di pipimu
aku ingin menjadi burung yang berkicau indah menyenandungkan bahagiamu
aku ingin menjadi koki yang memasak makanan favoritmu di pagi hari. 
 
Untuk kamu yang aku sayang,
aku akan memberi tawa bahagia untuk kamu
aku akan menyelipkan senyum saat tangismu
aku akan selalu menjaga kamu
aku akan selalu ada untuk kamu.

Bahwa Dia ... ...

Aku selalu ingin kembali membukanya
Ceceran pena yang belum sempat jadi buku
Di antara waktu dan jarak yang berlalu

Aku selalu mengingatnya
Meletakkannya sebagai sesuatu yang sulit bagiku

Terkadang aku ingin melepasnya
Membiarkannya hanya menjadi serpihan debu
Menguburnya bersama segala yang terus berpacu

Namun aku selalu kalah
Hatiku berkata dan selalu kembali berkata
Bahwa dialah duniaku
Dalam tetesan tinta pena yang belum sempat jadi buku.

Katakan padaku apakah aku harus kembali padanya
Atau berjalan saja meninggalkannya?!

Tapi bagaimana mungkin aku bisa melupakannya
Dalam dirinyalah duniaku kuletakkan sejak semula.

Sayapku Perih Mencarimu

aku burung malam yang terbang mengitari separuh bumi.
sekedar mencari sahabat sejati yang kian lenyap di telan sunyi
aku letih, sayapku perih
terluka tertusuk, duri mawar rimba, 
 
hai awan wajahmu kelam menghitam
apa hatimu sedang muram?
apa kau tau di mana sahabat hati
aku lelah mencari..?
ah sia sia saja kutanya padamu
kau tak pernah perduli, hidup matiku juga tak kau pedulikan lagi 
 
sahabat hati,di mana kau sembunyi..?
di hutan, atau di gunung?
aku mencarimu, membelah gunung, mendongkel karang
menebas hutan, tak ada setitik jua jejakmu
aku tersesat di gurun tanpa bintang..
aku rindu rintik hujan
aku rindu sejuk embun yang lelehkan rajah rajah yang menikam ulu hati 
 
tusukkan saja belati di dadaku ini…..!!
lalu tenggelamkan dalam getah empedu
biarkan karam dalam hitam tinta kehidupan
tusukkan yang dalam, dera saja ragaku dengan ribuan sayat sembilu 
 
biar berakhir semua penantian
biar berakhir semua pencarian.
aku ingin tidur, aku letih, biarkan aku tidur di sudut hati yang terperih,
aku lelah aku ingin tidur di bawah langit yang tak lagi indah..
dan tak lagi ingin melihat pagi